Cedera leher, nyeri akibat postur yang buruk, hingga pemulihan pasca operasi adalah kondisi yang memerlukan dukungan tambahan untuk tulang belakang bagian atas. Salah satu solusi medis yang umum digunakan adalah cervical collar, yang juga dikenal sebagai neck collar atau neck brace.
Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, jenis-jenis, cara memilih, hingga perawatan cervical collar secara lengkap. Dengan informasi yang tepat, Anda bisa memahami kapan dan bagaimana alat ini digunakan untuk membantu proses penyembuhan.
Apa Itu Cervical Collar?
Cervical collar adalah alat medis berbentuk lingkaran yang dikenakan di sekitar leher untuk menopang dan menstabilkan tulang belakang servikal (cervical spine). Alat ini membatasi gerakan leher ke depan, belakang, maupun ke samping, sehingga mengurangi risiko cedera lebih lanjut.
Nama lain untuk cervical collar adalah:
- Neck collar
- Neck brace
- Penopang leher
Fungsi dan Manfaat Neck Brace
Penggunaan neck brace bukan hanya untuk cedera berat, tetapi juga untuk berbagai kondisi medis. Berikut manfaatnya:
- Menstabilkan Leher – Mencegah pergerakan berlebihan yang bisa memperburuk cedera.
- Mengurangi Nyeri – Mengurangi tekanan pada saraf dan otot sehingga rasa sakit lebih ringan.
- Membantu Pemulihan Pasca Operasi – Mempercepat proses penyembuhan setelah operasi tulang belakang atau leher.
- Melindungi dari Cedera Lanjutan – Digunakan pada kasus trauma seperti kecelakaan lalu lintas untuk imobilisasi sementara.
Jenis-Jenis Cervical Collar
Jenis neck collar berbeda tergantung tingkat kekakuan dan tujuan penggunaannya.
Jenis Collar | Material | Tingkat Dukungan | Kegunaan |
---|---|---|---|
Soft Cervical Collar | Busa lembut dilapisi kain | Ringan | Cedera ringan, nyeri otot |
Rigid Cervical Collar | Plastik keras + bantalan busa | Sedang – Tinggi | Cedera serius, pasca operasi |
Philadelphia Collar | Plastik + busa kaku | Tinggi | Imobilisasi penuh, trauma |
Halo Brace | Logam + penyangga dada | Sangat Tinggi | Cedera berat tulang belakang leher |
Kapan Harus Menggunakan Neck Collar?
Dokter biasanya merekomendasikan neck brace untuk kondisi berikut:
- Cedera whiplash akibat tabrakan mobil.
- Fraktur tulang servikal.
- Hernia diskus servikal.
- Pasca operasi tulang belakang leher.
- Cedera otot, ligamen, atau saraf di leher.
Cara Memilih Cervical Collar yang Tepat
-
Ikuti rekomendasi dokter – jangan memilih sendiri tanpa pemeriksaan medis.
-
Perhatikan ukuran – collar harus sesuai dengan panjang leher dan lingkar leher Anda.
-
Pertimbangkan tingkat kekakuan – soft untuk ringan, rigid untuk cedera serius.
-
Cek kenyamanan – bahan tidak boleh membuat iritasi kulit.
Cara Menggunakan Cervical Collar dengan Benar
-
Pastikan dagu tepat di dudukan collar.
-
Kencangkan strap hingga collar tidak bergeser tapi tidak menghambat napas.
-
Hindari melepas sendiri jika masih dalam masa perawatan.
-
Ikuti jadwal pemakaian sesuai anjuran dokter.
Perawatan dan Pembersihan
-
Lepaskan bantalan busa (jika ada) dan cuci dengan air sabun lembut.
-
Keringkan sepenuhnya sebelum digunakan kembali.
-
Bersihkan bagian plastik dengan kain lembab.
Efek Samping Jika Digunakan Terlalu Lama
-
Otot leher menjadi lemah.
-
Kulit iritasi atau lecet.
-
Postur tubuh menjadi kaku.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Apakah cervical collar boleh dipakai tidur?
Boleh jika dokter menganjurkan, terutama pada fase awal pemulihan.
2. Berapa lama biasanya pemakaian neck brace?
Bisa berkisar dari beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung tingkat cedera.
3. Apakah bisa dibeli tanpa resep dokter?
Bisa, tetapi sangat disarankan konsultasi medis terlebih dahulu.
Kesimpulan
Cervical collar, neck collar, atau neck brace adalah alat penting dalam penanganan cedera leher. Penggunaan yang tepat dapat membantu proses pemulihan lebih cepat dan mencegah cedera tambahan. Namun, pastikan penggunaannya sesuai arahan tenaga medis untuk menghindari risiko efek samping.